Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) hasil analisis kepribadian tokoh Dara dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini menggunakan teori struktur kepribadian psikoanalisis Sigmund Freud (Id, Ego, dan Superego), (2) relevansi hasil interpretasi kepribadian tokoh Dara dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini dengan Alih Wahana Novel ”Dua Garis Biru” Karya Lucia Priandarini Menjadi Film Oleh Ginatri S. Noer. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Pembimbing:(I) Dr. Rusma Noortyani, M.Pd.; (II) Lita Luthfiyanti, M.Pd. dalam film Dua Garis Biru. Pendekatan ini digunakan oleh peneliti untuk memahami tanda-tanda, makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat pada film Dua Garis Biru. PembAHAsAn Semiotika terdapat dua tatanan petandaan (order of significations), yaitu denotasi dan konotasi. Denotasi merupakan tatanan yang menggambarkan sebuah relasi antara Pemilihan novel Dua Garis Biru Karya Gina S.Noer dalam penelitian ini karena novel tersebut merupakan cerita seks edukasi, tentunya cerita edukasi seksual perlu diperkenalkan kepada para pembaca, karena banyak pembelajaran positif yang dapat diambil. Data penelitian ini diambil dari kutipan dialog para pemain novel Dua Garis Biru. Sementara busur yang panjangnya kurang dari setengah keliling lingkaran disebut busur kecil. Garis lengkung, baik terbuka maupun tertutup dan saling berhimpit dengan lingkaran disebut busur lingkaran. 5. Tali Busur. Unsur-unsur lingkaran yang selanjutnya ialah tali busur. Garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lingkaran disebut sebagai h4XR.

ringkasan novel dua garis biru